Senin, 08 Oktober 2018
Nasihat untuk Suami Pelit – Muslim Mengaji
ainunesc7
Oktober 08, 2018
Nasihat untuk Suami Pelit – Poster Dakwah Yufid TV
Video poster dakwah Yufid TV kali ini membahas tentang nasihat untuk
suami pelit, nasihat untuk suami, pelit, nasihat suami pelit, pelit
dalam islam, pelit menurut islam, orang pelit. Mau tahu apa apa nasihat
untuk suami yang pelit?. Yuk simak video Poster Dakwah Yufid TV berikut
ini.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam berpesan tegas kepada anda,
فاتقوا الله في النساء فإنكم أخذتموهن بأمان الله، واستحللتم فروجهن بكلمة
الله
“Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan wanita. Sesungguhnya
kalian telah mengambil mereka dengan amanat dari Allah dan menghalalkan
kemaluan mereka dengan kalimat Allah.“ (HR. Muslim)
Pesan ini beliau sampaikan dalam khutbah haji wada’, ketika wukuf di
padang Arafah dan di penghujung usia beliau. Ini menunjukkan pentingnya
pesan tersebut. Karena disampaikan di waktu yang mulia; saat wukuf di
Arafah, tempat yang mulia; padang Arafah dan di akhir usai beliau. Kita
semua menyadari, bawa pesan yang disampaikan di akhir-akhir kehidupan
adalah pesan yang sangat penting. Karena pesan tersebut adalah pesan
perpisahan.
Cukuplah ini menjadi cambukan untuk para suami, untuk benar-benar
bertanggung jawab terhadap istrinya. Termasuk dalam permasalahan nafkah.
Allah ta’ala berpesan secara khusus kepada para suami, untuk
benar-benar mencukupi nafkah istri,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian (nafkah) kepada para istri
dengan cara ma’ruf. (QS. Al-Baqarah : 232)
Ayat ini menjadi dalil tegas, bahwa kewajiban memberi nafkah anak istri,
berada di pundak para suami.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tafsir ayat di atas,
وعلى والد الطفل نفقة الوالدات وكسوتهن بالمعروف ، أي : بما جرت به عادة
أمثالهن في بلدهن من غير إسراف ولا إقتار
“Bagi ayah, bertanggungjawab menafakahi dan memberi sandang
yang ma’ruf.”
Kemudian berliau menjelaskan makna ma’ruf pada ayat,
“Yaitu nafkah yang layak sesuai yang berlaku di daerah yang dia
tinggali, tanpa berlebihan dalam memberi nafkah dan juga tidak pelit.”
(Lihat Tafsir Ibnu Katsir untuk ayat di atas).
Yang membuat miris, ketika mendengar keterangan yang melatarbelakangi
sifat pelit tersebut adalah, lebih mementingkan kamera dari pada nafkah
wajib kepada orang yang menjadi tanggungjawabnya. Padahal kita semua
sepakat, bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia, Allah
yang menerangkan dalam firmanNya,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ
مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. Al-Isra’ : 70)
Kedua, dalam Islam, dibolehkan bagi istri untuk mengambil penghasilah
suami meski tanpa izin dan sepengetahuannya di saat suami pelit. Pelit
dalam artian, nafkah yang dia berikan tidak bisa mencukupi kebutuhan
primer istri dan anak-anak, atau bahkan suami sama sekali tidak
memberinya jatah.
Dasarnya adalah, hadis tentang Hindun binti ‘Utbah radhiallaahu
‘anha, saat beliau mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ya Rasulullah, Abu Sufyan itu (suami Hindun) tidak memberikan nafkah
yang mencukupi kebutuhanku dan kebutuhan anakku.”
خذي من ماله بالمعروف ما يكفيك ويكفي بنيك
“Ambillah sebagian dari hartanya secara baik-baik, sesuai dengan apa
yang mencukupi kebutuhanmu dan anakmu.” Jawab Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
(HR. Bukhari 2211 dan Muslim 4574).
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah lebih
menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar lebih tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_c...
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.TV LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/Yufid.TV/
Instagram: https://www.instagram.com/yufid.tv/
Telegram: https://telegram.me/yufidtv
Yufid.TV Official Website: http://yufid.tv
*
YUK, DUKUNG YUFID.TV!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BNI SYARIAH
0381.346.658
a.n. YUFID NETWORK YAYASAN
BANK SYARIAH MANDIRI
7086.882.242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Paypal: finance@yufid.org
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda
tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan
keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat
di: https://goo.gl/y7o7Se
About The Author
ainunesc7
Mulianya Manusia Karena Mereka Berdosa Dan Kemudian Bertoubat Ncamkan Itu Baik - Baik, Mulianya Manusia Karena Meraka Berdosa Namun Kemudian Meraka Tinggalkan Dosa Itu Dan Bertoubat, Terlaknatnya Iblis Karena Dia Berdosa Kemudian Continuous Diatas Dosa Itu, Tinggal Pilih ...? Mau Yang Mana, Mau jalan Nabi Adam Atau Mau Jalan Shaiton, Pilihan Ada Di Depan Kita, Review Maksiat Kita Yang Kita Belum Bertoubat Kepada Allah, Mau Meniru Nabi Adam Atau Mau Meniru Shaeiton Pilihan Ditangan Kita
Tags:
Muslim Mengaji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
Popular Posts
-
WEBSITE ILMIAH (BAHASA INDONESIA) Al-Manhaj (http://almanhaj.or.id/) Daarus Sunnah (http://www.daarussunnah.co.nr/) Fatwa Ulam...
-
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke channel kajian kami, jika berkenan silahkan LIKE, SHARE & SUBSCRIBE yaa, aga...
-
2 Syarat Dosa Diampuni Saat Puasa – Poster Dakwah Yufid Tv Video Poster Dakwah Yufid TV kali ini membahas tentang 2 syarat dosa diampuni s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar